Makalah Logika Informatika
OLEH
I
Wayan Wiranata
(14101338)
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha
esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan
sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” , yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah tentang filsafat pancasila.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” , yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah tentang filsafat pancasila.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR
ISI..........................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ............................................................................
1.2
Tujuan............................................................................................
1.3
Tujuan ...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pembahasan................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan..................................................................................
3.2
Saran.............................................................................................
3.3
Daftar Pustaka.............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Logika Informatika
Logika disebut juga “the calculus of
computer science” karena logika memegang peranan yang sangat penting
di bidang ilmu komputer. Peran kalkulus (matematika) sama pentingnya untuk
ilmu-ilmu bidang sains, misalnya ilmu fisika, ilmu elektronika, ilmu kimia, dan
sebagainya. Oleh karena itu, biasanya pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen
setuju bahwa logika memainkan peranan penting dalam berbagai bidang keilmuan,
bahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.Logika, komputasi sytem, dan
matematika diskrit memiliki peran penting dalam ilmu komputer karena semuanya
berperan dalam pemrograman. Logika merupakan dasar-dasar matemtis suatu
perangkat lunak, digunakan untuk memformalkan ystem bahasa pemrograman dan
spesifikasi program, serta menguji ketepatan suatu program. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya logika matematika karena banyak ilmu, khususnya dalam bidang
ilmu komputer, yang memerlukan logika untuk berkembang. Logika
dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa pemrograman,
struktur data, kecerdasan buatan, teknik/ystem digital, basis data, teori
komputasi, rekayasa perangkat lunak, ystem pakar, jaringan syaraf tiruan, dan
lain-lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh yang
ystem adlah ystem digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika untuk
membuat gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer
sebagai inti mikroprosesor, otak komputer atau central processing
unit.
1.2
Tujuan
Untuk mengetahui dasar-dasar pembelajaran
dalam logika informatika
BAB II PEMBAHASAN
1. Logika
Logika berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti Ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar (sehingga didapatkan kesimpulan yang absah). Dan manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena mempunyai bahasa dan kemampuan menalar.
Untuk dapat menarik konklusi yang tepat, diperlukan kemampuan menalar. kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik konklusi yang tepat dari bukti-bukti yang ada, dan menurut aturan-aturan tertentu. Logika bisa merupakan cabang filosofi dan bisa juga cabang dari matematika. Logika terkategori matematika murni karena matematika adalah logika yang tersistematisasi.
Logika berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti Ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar (sehingga didapatkan kesimpulan yang absah). Dan manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena mempunyai bahasa dan kemampuan menalar.
Untuk dapat menarik konklusi yang tepat, diperlukan kemampuan menalar. kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik konklusi yang tepat dari bukti-bukti yang ada, dan menurut aturan-aturan tertentu. Logika bisa merupakan cabang filosofi dan bisa juga cabang dari matematika. Logika terkategori matematika murni karena matematika adalah logika yang tersistematisasi.
A. TAUTOLOGI
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu
benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari
pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang memuat pernyataan
Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan
Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan
tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar) maka disebut
Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan
dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[1]
Contoh:
Lihat pada argumen berikut:
Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi
kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono
pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kulah.
Diubah ke variabel proposional:
A Tono pergi kuliah
B Tini pergi kuliah
C Siska tidur
Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri
dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah
premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
(1) A → B (Premis)
(2) C → B (premis)
(3) (A V C) →
B (kesimpulan)
Maka sekarang dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) →
B
A
|
B
|
C
|
A → B
|
C → B
|
(A → B) ʌ (C → B)
|
A V C
|
(A V C) → B
|
|
B
B
B
B
S
S
S
S
|
B
B
S
S
B
B
S
S
|
B
S
B
S
B
S
B
S
|
B
B
S
S
B
B
B
B
|
B
B
S
B
B
B
S
B
|
B
B
S
S
B
B
S
B
|
B
B
B
B
B
S
B
S
|
B
B
S
S
B
B
S
B
|
B
B
B
B
B
B
BB
|
Dari tabel kebenaran diatas menunjukkan bahwa
pernyataan majemuk :
((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B adalah semua
benar (Tautologi)[2].
Contoh tautologi dengan menggunakan tabel
kebenaran:
1. (p
ʌ ~q) p
Pembahasan:
P
|
q
|
~q
|
(p ʌ ~q)
|
(p ʌ ~q) p
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
B
S
B
|
S
B
S
S
|
B
B
B
B
|
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan
Tautologi dengan alasan yaitu semua pernyataannya bersifat benar atau True (T).
maka dengan perkataan lain pernyataan majemuk (p ʌ ~q) p selalu benar.
2. [(p q) ʌ p] p q
Pembahasan:
p
|
q
|
(p q)
|
(p q) ʌ p
|
[(p q) ʌ p] p q
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
B
B
|
B
S
S
S
|
B
B
B
B
|
(1)
(2)
(3)
(4) (5)
Berdasrkan tabel diatas pada kolom 5, nilai kebenaran
pernyataan majemuk itu adalah BBBB. Dengan perkataan lain, pernyataan
majemuk [(p q) ʌ
p] p q selalu benar
Pembuktian dengan cara kedua yaitu dengan
penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum
ekuivalensi logika.
Contoh:
a. (p ʌ q) q
Penyelesaian:
(p ʌ q) q ~(p ʌ q) v q
~p v ~q v q
~p v T
T
.............(Tautologi)[3]
Dari pembuktian diatas telah nampaklah bahwa
pernyataan majemuk dari (p ʌ q) q adalah tautologi karena
hasilnya T (true) atau benar.
Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran
dari pernyataan majemuk (p ʌ q) q yaitu:
P
|
q
|
(p ʌ q)
|
(p ʌ q) q
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
S
S
|
B
B
B
T
|
Pada tabel diatas nampaklah bahwa kalimat
majemuk (p ʌ q) q merupakan Tautologi.
b. q (p
v q)
penyelesaian:
q (p v q) ~q v (p v q)
~q v (q v p)
T
v p
T
......(Tautologi)
B. KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi
yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah,
atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang
nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu
pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama
dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai
F atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan
melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12
hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[4]
Contoh dari Kontradiksi:
1. (A ʌ ~A)
Pembahasan:
A
|
~A
|
(A ʌ ~A)
|
B
S
|
S
B
|
S
S
|
Dari tabel kebenaran diatas dapatlah disimpulkan
bahwa pernyataan majemuk (A ʌ ~A) selalu salah.
2. P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
P
|
q
|
~p
|
(~p ʌ q)
|
P ʌ (~p ʌ q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
S
B
B
|
S
S
B
S
|
S
S
S
S
|
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan
kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F).
C. Ekuivalensi Logika
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai
nilai kebenaran sama disebut ekuivalensi logika dengan notasi “ dua buah
pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu
mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran
pernyataan-pernyataan komponen-komponennya.
Hukum-Hukum Ekuivalensi Logika:
1. Hukum
komutatif:
p ʌ q q ʌ p
p v q q v p
2. Hukum
asosiatif:
(p ʌ q) ʌ r p ʌ (q ʌ r)
(p v q) v r p v (q v r)
3. Hukum
distributif:
p ʌ (q v r) (p ʌ q) v (p ʌ r)
p v (q ʌ r) (p v q) ʌ (p v r)
4. Hukum
identitas:
p ʌ T p
p v F p
5. Hukum
ikatan (dominasi):
P v T T
P v F F
6. Hukum
negasi:
P v ~p T
P ʌ ~p F
7. Hukum
negasi ganda (involusi):
~(~p) p
8. Hukum
idempoten:
P ʌ p p
p v p p
9. Hukum de
morgan:
~( p ʌ q) ~p v ~q
~(p v q) ~p ʌ ~q
10. Hukum penyerapan
(absorpsi):
p v (P ʌ q) p
P ʌ (p v q) p
11. Hukum T dan F:
~T F
~F T
12. Hukum implikasi ke and/or:
Dengan adanya hukum-hukum diatas, penyelesaian
soal-soal baik yang bersifat tautologi, kontradiksi dan ekuivalensi logika tidak
hanya menggunakan tabel kebenaran namun juga bisa dengan menggunakan jalan
penurunan yaitu dengan memanfaatkan 12 (dua belas) hukum-hukum ekuivalensi
logika tersebut.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip di atas, maka
kalimat-kalimat yang kompleks dapat disederhanakan, seperti contoh berikut:
1. Buktikan
ekuivalensi berikut: ~(p v ~q) v (~p ʌ ~q) ~p
Jawab:
~(p v ~q) v (~p ʌ ~q) (~p ʌ q) v (~p ʌ ~q)
~p ʌ (q v ~q)
~p ʌ T
~p ...........(terbukti)
2. Tunjukkan
bahwa: ~(p v q) (~p ʌ ~q)
Tabel kebenaran ~(p v q) dan (~p ʌ ~q) yaitu:
p
|
q
|
~p
|
~q
|
p v q
|
~(p v q)
|
(~p ʌ ~q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
S
B
B
|
S
B
S
B
|
B
B
B
S
|
S
S
S
B
|
S
S
S
B
|
(1)
(2)
(3) (4)
(5)
(6) (7)
Dari tabel diatas pada kolomk (6) dan (7), jelas bahwa ~(p v q) (~p ʌ ~q).
Jadi, ~(p v
q) (~p
ʌ ~q).
D. Hukum Logika
1.
Hukum komutatif
·
p ∧ q ≡ q ∧ p
·
p ∨ q ≡ q ∨ p
2.
Hukum asosiatif
·
(p ∧ q) ∧ r ≡ p ∧ (q ∧ r)
·
(p ∨ q) ∨ r ≡ p ∨ (q ∨ r)
3.
Hukum distributif
·
p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
·
p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
4.
Hukum identitas
·
p ∧ B ≡ p
·
p ∨ S ≡ p
5.
Hukum ikatan
·
p ∧ S ≡ S
·
p ∨ B ≡ B
6.
Hukum negasi
·
p ∧ ~p ≡ S
·
p ∨ ~p ≡ B
7.
Hukum negasi ganda
·
~(~p) ≡ p
8.
Hukum idempotent
·
p ∧ p ≡ p
·
p ∨ p ≡ p
9.
Hukum De Morgan
·
~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
·
~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
10.
Hukum penyerapan
·
p ∧ (p ∨ q) ≡ p
·
p ∨ (p ∧ q) ≡ p
11.
Negasi B dan S
·
~B ≡ S
·
~S ≡ B
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Penulis bisa
memahami tentang logika, tautologi , kontradiksi, dan hokum logika secara
singkat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar